Sabtu 7 Jun 2025

Notification

×
Sabtu, 7 Jun 2025

Iklan

Iklan

Peneliti Pusat Riset Pendidikan BRIN dan SEAMEO QITEP Susun Proposal Kajian Kompetensi Guru Bahasa Asing di Asia Tenggara

Saturday, 25 May 2024 | 21:22 WIB Last Updated 2024-05-26T01:13:56Z
"Konsinyasi Penyusunan Proposal Kajian Investigating Southeast Asian Foreign Languange Teachers Competence di Hotel Bogor"/Foto : Hastangka


RADARDETIK.ID - Pada tanggal 20 - 21 Mei 2024, empat orang peneliti dari Pusat Riset Pendidikan BRIN, yaitu Dr. Hastangka, Dr. Janu Arlin Wibowo, Dr. Abdul Kadir Ahmad, dan Khaerun Nisa, M.Si, memenuhi undangan kegiatan penyusunan kajian proposal dari SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) yang diadakan di Hotel Amarossa, Bogor. SEAMEO Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Language (SEAQIL) merupakan sebuah pusat regional yang didirikan oleh Southeast Asia Ministers of Education (SEAMEO) pada 13 Juli 2009. 


SEAQIL berfokus pada pengembangan kualitas guru bahasa, meliputi Bahasa Indonesia sebagai Penutur Asing (BIPA), Arab, Jepang, Jerman, dan Mandarin, serta tenaga kependidikan. Fokus tersebut sejalan dengan kegiatan penyusunan proposal yang bertujuan untuk melakukan Investigating Southeast Asian Language Teacher Competences in 21st-Century Education. Proposal tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan oleh guru bahasa di Asia Tenggara untuk pendidikan yang efektif di abad ke-21. 


Riset ini akan menginvestigasi tiga aspek utama, yaitu kebijakan terkait kompetensi guru bahasa asing di kawasan Asia Tenggara, secara khusus pemahaman guru bahasa asing terhadap TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge), serta kebutuhan pengembangan profesional guru bahasa asing terkait TPACK. 



Melalui riset ini, diharapkan dapat teridentifikasi kebijakan-kebijakan yang mendukung peningkatan kompetensi guru bahasa asing di Asia Tenggara, tingkat pemahaman guru terhadap konsep TPACK, dan kebutuhan pengembangan profesional mereka. Hasil riset diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi dan kebutuhan aktual guru bahasa asing di kawasan Asia Tenggara, serta rekomendasi strategis untuk peningkatan kualitas pendidikan bahasa asing di kawasan tersebut. 


Studi ini akan memberi masukan pada program pelatihan guru dan pengembangan kurikulum dan akan berkontribusi pada peningkatan metode dan strategi pengajaran bahasa secara keseluruhan, serta memandu penelitian masa depan di bidang pendidikan bahasa untuk abad ke-21.


Pada hari pertama, kegiatan berlangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB. Kegiatan ini mencakup berbagai sesi penting, termasuk reviu latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan kajian, serta tinjauan teori dan metodologi penelitian. Beberapa ahli memberikan penguatan terhadap kajian ini, salah satunya peneliti  dari Pusat Riset Pendidikan, Dr. Hastangka, menyajikan materi tentang telaah kajian terdahulu dan etika kajian, serta berbagai dokumen pelengkap dalam pengambilan data. Sesi ini kemudian dilanjutkan dengan tinjauan metode dan tahapan-tahapan dalam kajian, memberikan kerangka yang jelas bagi para peserta.



Hari kedua dimulai dengan tindak lanjut dari kegiatan hari pertama, fokus pada finalisasi draf proposal dan penyusunan instrumen penelitian. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok kerja kecil untuk memantapkan draf proposal. Dr. Janu Arlin Wibowo memberikan panduan terkait penyusunan instrumen, memastikan bahwa setiap aspek instrumen penelitian telah disusun dengan cermat dan tepat. 


Pemantapan proposal berlanjut hingga malam hari. Para peneliti BRIN memberikan beberapa masukan untuk penguatan mutu kegiatan SEAQIL, yaitu agar SEAQIL memaksimalkan jaringan kolaborasi dengan instansi lainnya, seperti lembaga riset dan perguruan tinggi yang memiliki fakultas atau kajian tentang Asia Tenggara. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkaya proposal dan pelaksanaan riset SEAQIL, sehingga hasil penelitian menjadi lebih komprehensif dan bermanfaat. Kegiatan ini ditutup oleh Deputi Direktur Administrasi SEAQIL, Dr. Misbah Fikrianto, M.M., M.Si., yang memberikan sambutan penutup dan apresiasi atas kerja keras para peserta.



Melalui penelitian dan kolaborasi yang mendalam, diharapkan hasil kajian ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kompetensi guru bahasa asing di kawasan Asia Tenggara dan menjawab tantangan pendidikan abad ke-21 dan meningkatkan daya saing guru dan siswa di tingkat global. Dengan demikian, pendidikan di Asia Tenggara akan semakin berkembang dan menjadi lebih kompetitif di tingkat internasional. 

Menurut Nisa, Peneliti Pusat Riset Pendidikan, BRIN, „dengan terlibatnya para peneliti dan akademisi di Perguruan tinggi dalam penguatan penyusunan proposal kajian ini diharapkan bisa memberikan dampak positif yang luas bagi pendidikan bahasa asing di kawasan Asia Tenggara“, imbuhnya.



×
Berita Terbaru Update