×

Iklan

Iklan

Devi Setyani: Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta “Menciptakan Karya Seni dari Limbah Kertas” di SD Negeri Banyuaeng Kelas 4,5,6

Saturday, 23 August 2025 | 12:25 WIB Last Updated 2025-08-23T05:46:02Z
"Mahasiswa KKN Unisri Surakarta ketika berfoto bersama Siswa SD Negeri Banyuaeng"/Foto : Redaksi


RADARDETIK.ID - Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta terus menunjukkan kreativitasnya dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Salah satu bentuk kontribusi nyata ditunjukkan oleh Devi Setyani, mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Kelompok 37 KKN PPM UNISRI di Desa Banyuaeng, Karangnongko, Klaten. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Juli 2025 di SD Negeri Banyuaeng, Karangnongko, Klaten.


Sebagai bagian dari program kerja individunya, Devi Setyani membuat kegiatan yang "Menciptakan Karya Seni dari Limbah Kertas", dengan melibatkan siswa kelas 4, 5, dan 6 di SD Negeri Banyuaeng. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas anak sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak usia dini melalui pemanfaatan kembali barang-barang bekas, khususnya limbah kertas.


Dalam kegiatan tersebut, Devi mengajarkan para peserta didik cara mengolah limbah kertas menjadi bunga mawar yang cantik. Proses pembuatannya dilakukan secara bertahap, mulai dari pemilihan bahan, pemotongan, pembentukan kelopak, hingga merangkai bunga menjadi satu kesatuan karya seni yang menarik. Para peserta didik mengikuti setiap langkah dengan penuh antusias dan semangat, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan penuh inspirasi. 



Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat bunga mawar dari limbah kertas, (1) Kertas HVS bekas sebagai bahan utama pembuatan kelopak bunga. (2) Tusuk sate digunakan sebagai tangkai bunga. (3) Lem tembak/ lem lilin untuk merekatkan bagian-bagian bunga dengan kuat. (4) Lem kertas sebagai alternatif perekat ringan saat membentuk kelopak. (5) Gunting untuk memotong kertas sesuai bentuk yang diinginkan.


“Saya ingin mengajak anak-anak untuk melihat bahwa sesuatu yang dianggap sampah ternyata bisa dijadikan karya seni yang indah. Harapannya, mereka bisa lebih peduli terhadap lingkungan dan termotivasi untuk lebih kreatif,” kata Devi.


Kegiatan ini juga mendapat respons positif dari pihak sekolah. Kepala SD Negeri Banyuaeng, dan para guru, karena mampu memberi pengalaman belajar peserta didik serta memberikan nilai tambah dalam aspek keterampilan dan karakter.


“Anak-anak sangat senang mengikuti kegiatan ini. Mereka tidak hanya belajar seni keterampilan, tetapi juga mulai memahami pentingnya daur ulang dan menjaga lingkungan. Kami sangat mengapresiasi upaya mahasiswa UNISRI, khususnya Devi Setyani,” ujar salah satu Guru SD.



Program ini tidak hanya menjadi wadah untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari pengabdian kepada masyarakat, yang merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui pendekatan edukatif yang kreatif, Devi berharap kegiatan seperti ini dapat terus ditingkatkan dan menjadi inspirasi bagi peserta didik lainnya dalam menciptakan dampak positif di lingkungan tempat mereka mengabdi.


Kelompok 37 KKN PPM UNISRI di Desa Banyuaeng telah merancang berbagai program kerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat, baik secara kelompok maupun individu. Program yang dijalankan Devi Setyani menjadi salah satu contoh bagaimana mahasiswa bisa turut berperan dalam membangun karakter generasi muda melalui pendekatan yang sederhana namun bermakna.


Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan sosial, pendidikan, dan lingkungan di desa Banyuaeng, Karangnongko, Klaten.





×
Berita Terbaru Update