×

Iklan

Iklan

Pengelolaan Limbah Dapur Menjadi Bahan Pakan Ternak dan Pupuk Organik Berkelanjutan

Tuesday, 19 August 2025 | 16:08 WIB Last Updated 2025-08-19T09:43:46Z
"Mahasiswa KKN Unisri Surakarta ketika melakukan sosialisasi Pengelolaan Limbah Dapur menjadi Pakan Ternak dan Pupuk Organik Berkelanjutan"/Foto : Redaksi


RADARDETIK.ID - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 37 dari Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta mengadakan Sosialisasi Pengelolaan Limbah Dapur Menjadi Bahan Pakan Ternak dan Pupuk Organik Berkelanjutan  di Desa Banyuaeng.


Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2025, yang dihadiri oleh 30 ibu-ibu Kelompok Wanita Tani Desa Banyuaeng. Salah satu pemateri dalam sosialisasi ini adalah Riska Ayu Ningtyas, mahasiswa teknologi pangan, yang memberikan edukasi mengenai pengelolahan limbah organik dapur. Kegiatan ini bertujuan untuk menyalurkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa dalam bidang pangan kepada masyarakat tentang pengelolahan limbah oragnik dapur dngan mudah dan memberikan banyak manfaat. 


Daam sosialisasi ini, Riska menjelaskan pengertian limbah organik dapur, hingga pengolahan limbah dapur yang baik dan benar agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan. Ia juga menekankan untuk melakukan recycle pada limbah dapur agar tidak menjadi sarang penyakit dan lebih berguna bagi sesama.


Ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani sangat antusias mengikuti setiap langkah yang diajarkan, mulai dari pengertian, pemanfaatan, hingga hasil akhir berupa pupuk organik cair (POC). Selain itu, Riska juga memberikan tips tentang cara mengemas dan memasarkan produk pupuk organik cair (POC) agar memiliki nilai jual yang tinggi.


Limbah dapur adalah limbah yang berasal dari sisa bahan makanan berupa sayur dan bahan makanan lain seperti kulit bawang, cangkang telur, dan lain-lain. Umumnya bahan makanan seperti kulit wortel, kulit bawang, akar daun bawang, dan batang seledri dapat dimanfaatkan menjadi kaldu sayuran ataupun kaldu ayam jika ditambahkan tulang ayam. Limbah dapur seperti cangkang telur ataupun kulit bawang dapat digunakan untuk membuat pupuk dan pestisida alami. Limbah dapur dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, bau tidak sedap, dan tikus berkembang biak.



Untuk pengelolahan limbah sendiri terdapat prinsip 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Reduce berarti mengurangi limbah seperti memakai botol minuman untuk mengurangi limbah botol plastik yang sulit diurai. Reuse berarti memakai kembali seperti menyimpan plastik kresek sisa belanja. Recycle berarti daur ulang limbah seperti menggunakan limbah menjadi kaldu atau pupuk. Daur ulang limbah dapur dapat digunakan menjadi bahan makanan maggot dan pupuk organik cair. 


Oleh karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan pengetahuan tentang pemanfaatan limbah dapur dengan mendaur ulangnya menjadi bahan pakan maggot dan pupuk organik cair. Kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk organik cair untuk pemanfaatan limbah dapur organik selain bisa mengurangi limbah dan menjaga kesehatan, pupuk organik cair juga dapat dijual dengan cara diolah dan dikemas dengan baik sehingga dapat bernilai lebih. 


Dari Latar belakang yang telah disebut diatas, kami tertarik melakukan sosialisasi pengelolahan limbah dan pembuatan pupuk organik cair guna menambah ilmu dan wawasan tentang limbah dan daur ulangnya kepada warga Desa Banyuaeng, dengan harapan hasil kegiatan ini dapat diterapkan dikemudian hari dan dapat membuat warga desa Banyuaeng sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan guna mengurangi sumber penyakit dan menjaga alam.


“Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini, ibu-ibu KWT dapat memanfaatkan ilmu yang didapat untuk memulai pengelolahan limbah dapur secara individu,” ujar Riska. ”Produk pupuk organik cair ini tidak hanya bermanfaat untuk tanaman, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga.” 


Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Desa Banyuaeng dapat lebih kreatif dalam mengelolah limbah dapur dan meningkatkan perekonomian desa melalui produk-produk inovatif seperti pupuk organik cair.


Nama        : Riska Ayu Ningtyas

Prodi         : Teknologi Pangan

Fakultas Fakultas Teknologi dan Industri Pangan

Tanggal     : 24 Juli 2025

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) : Anggo Doyoharjo, S.H., M.H




×
Berita Terbaru Update