Notification

×

Iklan

Iklan

Tegar Dwi Setyo: Ketika Integritas Lebih Nyaring daripada Usia

Monday, 1 December 2025 | 19:12 WIB Last Updated 2025-12-01T12:21:51Z
"Tegar Dwi Setyo staff LPPM Unimus Semarang ketika merayakan hari jadi Ulang tahun"/Foto: Redaksi


RADARDETIK.ID - Opini - Di tengah hiruk-pikuk dunia perguruan tinggi, kita sering mendengar keluhan tentang birokrasi yang lambat, proses administrasi yang berbelit, atau layanan akademik yang terkadang menyita energi lebih dari yang dibutuhkan. Namun di balik segala dinamika itu, selalu ada sosok-sosok senyap yang bekerja lebih keras dari apa yang tampak, memastikan roda institusi tetap berputar.


Hari ini pada hari Senin tanggal 1 Desember 2025, salah satu sosok penting itu berulang tahun. Namanya Tegar Dwi Setyo M., ST., staff Administrasi Umum LPPM Universitas Muhammadiyah Semarang sebuah nama yang mungkin jarang muncul di panggung acara resmi, tetapi justru menjadi penopang utama puluhan hingga ratusan dosen dalam urusan penelitian, pengabdian, dan KKN.


Di usia yang masih muda, Tegar membuktikan bahwa kedewasaan profesional tidak selalu tumbuh seiring angka, tetapi dari integritas, etos kerja, dan ketulusan dalam melayani. Ia mengelola berbagai kebutuhan dosen: mulai dari administrasi hibah penelitian, surat tugas pengabdian, hingga berkas-berkas penting untuk DRTM maupun hibah internal. Bebannya besar, tanggung jawabnya banyak, dan tenggat waktunya sering datang bersamaan. Tetapi ada satu hal yang tidak pernah berubah: Tegar tidak pernah mengeluh.


Justru ia hadir sebagai figur yang ulet, tangguh, dan selalu menemukan jalan keluar ketika orang lain menemui kebuntuan. Sikap fast respon, cekatan, dan solutif membuatnya menjadi sandaran banyak dosen yang tengah berpacu dengan deadline proposal atau laporan akhir. Ia bukan hanya menyelesaikan pekerjaan ia menenangkan kecemasan banyak orang.


Tegar adalah cermin bahwa profesionalisme bukan tentang seberapa tinggi jabatan, melainkan seberapa besar dedikasi yang ditanamkan. Background pendidikannya sebagai sarjana teknik membentuk ketelitian dan daya tahan, sementara lingkungannya membentuk kerendahan hati. Ia bekerja tanpa riuh, melayani tanpa pamrih, dan hadir tanpa perlu diumumkan.


Ada satu sisi lain yang jarang diketahui banyak orang. Di sela kesibukannya yang luar biasa, ia tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah. Saya menyaksikan sendiri bagaimana ia tetap melangkah ke Masjid At Taqwa kampus Unimus Semarang untuk sholat Dhuhur dan Maghrib, di tengah tumpukan administrasi dan padatnya agenda. Di titik ini, orang dapat melihat bahwa kekuatannya bukan hanya pada kemampuan bekerja, tetapi pada kelengkapan nilai dalam dirinya: religius, konsisten, dan tetap membumi.


Figur seperti Tegar adalah pengingat bagi generasi muda bahwa karier tidak ditentukan oleh seberapa keras seseorang berbicara, tetapi seberapa serius ia bekerja. Bahwa rendah hati tidak menghalangi produktivitas, dan bahwa pelayanan yang tulus justru melahirkan penghormatan paling abadi.


Di hari ulang tahunnya, kita patut memberikan penghargaan bukan hanya berupa ucapan, tetapi juga pengakuan bahwa kehadirannya telah membuat banyak hal lebih mudah bagi sivitas akademika Unimus Semarang.


Semoga panjang umur, sehat selalu, dimudahkan setiap langkah, dan diberkahi Allah SWT dalam setiap kerja baik yang ia lakukan. Dalam sosok muda bernama Tegar Dwi Setyo, kita belajar bahwa ketangguhan tidak selalu tumbuh dari usia melainkan dari hati yang bekerja lebih keras daripada yang dilihat mata.


Penulis : Prima Trisna Aji

Dosen prodi Spesialis Medikal Bedah

Universitas Muhammadiyah Semarang




×
Berita Terbaru Update