![]() |
Pentingnya edukasi yang baik bagi orang tua yang baru pertama kali mempunyai anak pertama cara merawat tali pusat/Foto : Pexels |
Bagi
orang tua yang mempunyai bayi yang baru mempunyai pengalaman mempunyai anak
pertama akan menjadi momok tersendiri dalam merawat bayi baru lahir. Penting
bagi orang tua baru untuk mengetahui cara merawat tali pusat bayi yang benar
agar cepat kering hingga lepas agar terhindar dari infeksi dan iritasi kulit
pada anak.
Merawat
tali pusar atau tali pusar bayi merupakan hal yang perlu diketahui oleh orang
tua baru. Pasalnya, perawatan yang tidak tepat dapat menyebabkan infeksi kulit
pada bayi Anda.
Normalnya,
tali pusat mengering dan lepas dengan
sendirinya sekitar 10 hingga 14 hari setelah kelahiran. Meski demikian, orang
tua tetap perlu mengetahui cara merawat
tali pusat bayi yang benar agar tetap
sehat dan terhindar dari infeksi.
Cara
merawat tali pusar bayi sebelum disapih Bagi yang baru pertama kali melahirkan
mungkin belum mengetahui cara merawat tali pusat pada bayi baru lahir. Pada
prinsipnya merawat tali pusar bayi sangatlah sederhana namun ada tindakan
khusus yang perlu dilakukan, berikut cara merawat tali pusat bayi dengan
baik sebelum putus.
Selalu
membersihkan tali pusat dengan benar dan kemudian bersihkan tali pusat dengan
kapas yang dicuci dengan air hangat dan sabun agar tidak mengiritasi kulit
bayi.
Peras
terlebih dahulu air dari kapas sebelum
membasuh bagian dalam dan kulit sekitar tali pusar.Seka perlahan kulit lembap,
kotor, atau lengket di sekitar pusar sebelum mengeringkannya secara perlahan
dengan kain lembut.
Jika
bayi mengeluarkan feses yang kotor, besar kemungkinan feses tersebut akan masuk
ke tali pusar. Jika terdapat kotoran
pada tali pusar, bersihkan dengan sabun dan air.
Mengobati
tali pusat dengan kapas yang dibasahi alkohol bukanlah cara yang tepat karena
alkohol dapat mengeringkan kulit dan menyebabkan iritasi. Setelah dibersihkan dan dikeringkan, biarkan tali
pusar terbuka dan terkena udara agar cepat kering.
Mandikan
bayi dengan spons Selama tidak ada cairan dari pusar, mandikan bayi dengan
spons basah untuk membersihkan pusar. Setelah dibersihkan, keringkan tali pusar
secara perlahan dengan handuk lembut
untuk menghindari iritasi.
Hindari
merendam bayi di dalam bak mandi agar tidak terlalu banyak terkena air sehingga
menyebabkan tali pusar menjadi basah. Menjaga tali pusat tetap kering Perawatan
tali pusat lainnya yang utama adalah
menjaganya tetap kering.
Biarkan tali pusar terkena udara luar dan
bersihkan dengan lembut jika terasa lembap. Dandani bayi Anda dengan
pakaian longgar untuk menghindari
lengket dan membantu sirkulasi udara
lebih baik.
Jika
terlalu kering, Anda bisa menyeka tali pusar dengan lembut menggunakan spons
basah. Jangan gunakan popok untuk menutupi pusar Saat mengganti popok bayi, hindari penggunaan
popok atau popok untuk menutupi pusar.
Gulung dan potong popok di sekitar pusar bayi
Anda. Kemudian ujung popok untuk menutupi tali pusar. Hal ini dilakukan untuk
mencegah urine atau feses masuk ke tali
pusat. Biarkan tali pusar lepas dengan sendirinya Anda mungkin ingin melepas
tali pusar, tapi biarkan lepas dengan
sendirinya.
Memotong
atau menarik tali pusar secara paksa dapat menyebabkan pendarahan berkelanjutan
dan kemungkinan infeksi. Bentuk dan warna tali pusat bisa berbeda-beda pada
setiap bayi.
Saat
plasenta matang, warnanya berubah dari
putih kekuningan menjadi coklat, abu-abu, ungu atau biru hingga mengering dan
menjadi hitam sebelum rontok. Orang tua mungkin melihat pembengkakan atau
kemerahan di tempat bekas tali pusar
berada.
Terkadang
beberapa tetes darah bisa mengalir dari pusar bayi saat tali pusar terlepas. Biasanya
ini akan berlangsung hingga dua minggu.
Dosen
Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna menyampaikan bahwa pada orang tua yang baru
mengalami mempunyai anak pertama tentunya akan menjadi masalah tersendiri dalam
perawatan bayi. Untuk itu pentingnya edukasi tenaga medis di Rumah Sakit dalam
melakukan edukasi pada ibu dan bayi yang pulang dari Rumah Sakit sehabis
melahirkan. *Red