![]() |
"Calon siswa TNI AL dibunuh seniornya TNI, keluarga mengira sedang menempuh pendidikan TNI"/Foto : Tribun |
RADARDETIK.ID - Marsekal Lapangan Serda Pom Adan Aryan (AAM) TNI Angkatan Laut (AL) ditangkap Satuan POM TNI Angkatan Laut atas dugaan pembunuhan berencana terhadap mantan Taruna (Chasi) TNI Angkatan Laut bernama Ivan Strisman.
Telaumbanua (22) ) ditangkap warga Desa Idanotae, Provinsi Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Pembunuhan korban menjadi misteri di kalangan keluarganya karena tidak diketahui keberadaannya selama setahun.
Korban diketahui dibunuh oleh Serda Adan Aryan di kawasan Sawa Lund, Provinsi Sumatera Barat, setahun lalu. Hal tersebut disampaikan pada 30 Maret 2024 di Maco Ranal Nias, saat Perwira TNI AL Ranal Nias Cerda AAM menggelar konferensi pers atas nama IST (22 tahun) terkait kasus pembunuhan sasis TNI AL, yang disampaikan Kolonel Wishnu Ardianshah, Komandan Korps Marinir Ranal Nias.
Danranal menjelaskan kasus pembunuhan tersebut. Bermula saat korban Ivan Strisman Telaumbanua mengikuti proses seleksi menjadi anggota TNI-AL Golongan II di Ranal Nias pada tahun 2022.
Namun, para korban diberitahu bahwa mereka gagal dalam tes seleksi atau tidak memenuhi persyaratan. Belakangan, seorang anggota TNI AL bernama Serda AAM, pegawai Pomar Ranal Nias dan kenalan saudara laki-laki korban Ivan Strysman, menjadi anggota TNI-AL dan mengikuti proses seleksi di Padang Barat, Pulau Sumatera.
Serda AAM berjanji kepada keluarganya bahwa mereka bisa melarikan diri asalkan Ivan Strisman Telaumbanua bersedia membayar setara 200 juta. Keluarga korban secara bertahap memberikan uang tersebut kepada Cerda AAM baik secara tunai maupun transfer bank.
Pada tanggal 16 Desember 2022, korban Ivan Strisman dijemput Marsekal Serda Adan Aryan dan berangkat ke Padang dalam rangka persiapan menjadi anggota TNI-AL. Ayah korban, Sawat Teraumbanua mengaku awalnya tidak mencurigai pelaku karena mengenal baik keluarga tersebut.
Sejak korban dan Selda Adan berangkat ke Padang, keluarga Ivan berkali-kali menanyakan kabar anaknya kepada pelaku. Pelaku bahkan sempat menghubungi keluarga dan mengirimkan foto kepada korban melalui WhatsApp sebelum korban dibunuh oleh pelaku.
Selama berbulan-bulan, setiap kali keluarga menanyakan keberadaan Ivan Strysman, si pembunuh terus memberikan alasan rasional mengapa keluarga dapat mempercayai mereka.
Untuk mengelabui keluarga korban, pelaku justru mengirimkan serangkaian foto dirinya yang sedang latihan berseragam TNI hasil photoshop kepada ayah dan ibu korban di Nias.
Keluarga korban tidak bisa menghubunginya selama setahun dan bahkan tidak mengetahui keberadaan Ivan Strisman. Kasus tersebut akhirnya terungkap setelah Marsekal Serda Adan Aryan ditangkap dan diinterogasi pasukannya, hingga akhirnya keluarga Ranal Nias mengajukan pengaduan.
"Panglima Ranal Nias telah menyelidiki laporan tersebut dan memerintahkan Dandenpomar melakukan penyelidikan dan menangkap pelakunya, Serda AAM," kata Kolonel Danranal Nias Wishnu Ardyanshah.
Dan pada tanggal 28 Maret 2024, dia mendapat pengakuan bahwa Serda AAM bertindak . Pada sore hari tanggal 24 Desember 2022, seorang warga sipil bernama MAA IST bunuh diri dengan cara menusuk perutnya dengan pisau, dan jasadnya ditemukan terlantar di jurang di Kecamatan Tarawih Sawarunto, Sumatera Barat.
Pelaku Serda AAM kini ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap korban IST dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.
Pelaku ditangkap di Ranthamal II Padang. Sementara dua rekan senegaranya yang terlibat dalam pembunuhan itu ditangkap polisi di Sarwar Lund, Sumatera Barat.
"TNI AL akan menindaklanjuti pengaduan tersebut melalui jalur hukum sesuai ketentuan yang berlaku dan akan memberikan sanksi atas tindakan yang merusak nama baik TNI.
Penyidik TNI AL juga bekerja sama dengan Polri, dalam hal ini Polsek Sawar dan Polres Solok. TNI AL adalah pihak yang bertanggung jawab dalam hal ini juga berhubungan dengan pihak keluarga sebagai pelapor terkait perkembangan penyidikannya,” ujarnya.