Notification

×

Iklan

Iklan

Yuzril Ihza Mahendra Resmi Mundur dari Ketua Umum PBB

Wednesday, 22 May 2024 | 19:37 WIB Last Updated 2024-05-22T12:37:55Z
"Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yuzril Ihza Mahendra resmi mengundurkan diri dari Partai"/Foto : Monitor


RADARDETIK.ID - Ketua Umum (Ketum) Partai Bulan Bintang (PBB) Yusuru Isa Mahendra mengundurkan diri saat Rapat Permusyawaratan Dewan Partai (MDP) di DPP PBB di Raya Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (18/5).


Saat ini jabatan Ketua PBB telah diserahkan kepada Ketua Mahkamah Partai PBB Fahrii Bakmit yang akan bertindak sebagai  Ketua Umum DPP PBB dalam pemungutan suara. Yusril menegaskan, pengunduran dirinya sebagai Ketua PBB karena ingin memperbaharui partai.


“Dia sudah terlalu lama memimpin partai sejak PBB berdiri pada awal Reformasi tahun 1998. Sudah saatnya terjadi perombakan kepemimpinan PBB,” kata Yusril dalam keterangannya.


MDP merupakan badan tertinggi  dalam struktur organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mempunyai wewenang untuk melakukan perubahan terbatas terhadap AD/ART dan mengambil keputusan penting, seperti memilih penjabat ketua apabila ketua yang dipilih oleh parlemen berhalangan tetap diberikan.


Permohonan mundur Pak Yusril  diterima oleh peserta MDP yang terdiri dari DPP PBB, dewan pimpinan daerah, badan khusus PBB, dan organisasi otonom  yang semuanya memperoleh 49 suara dalam proses pengambilan keputusan.


Lebih lanjut Yusril menyatakan, dirinya berniat melanjutkan aktivitas politiknya sebagai orang terpelajar. Partai Bulan Bintang (PBB) memastikan Yuthrul Isa Mahendra  mundur dari jabatan Ketua Umum (Ketum) dan keluar dari partai.


Sekretaris Jenderal PBB Afrian Shah Nour mengatakan ketua terakhir dan kepemimpinan baru akan diputuskan pada konferensi PBB pada Januari 2025.


“Iya, saya tahu di D-Day (dewan partai) kemarin bahwa dia (Yussul) berniat mundur dari partai. Alasannya karena dia lelah dan ingin sendiri secara profesional,” kata Afrianshah saat dihubungi dihubungi pada (19 Mei 2024).


Afrianshah mengatakan, keputusan Pak Yuslu juga sempat menimbulkan kegaduhan di internal partai, mengingat ada pembahasan mengenai mekanisme pemilihan penjabat ketua umum (Pj), baik melalui tepuk tangan maupun pemungutan suara.


“Jadi kalau mengundurkan diri harus menunjuk penjabat ketua Kongres untuk mempersiapkan Kongres atau melaksanakan transisi. Jadi  ketika dia bilang mundur, tiba-tiba saya pribadi berkata, ``Wah maksudnya apa? Akhirnya saya lihat ke AD/ART. Prosesnya bagaimana? Jadi boleh dipuji, tapi kalau tidak sesuara. Tapi boleh pilih,” jelas Afrianshah.


Saat minta tepuk tangan atas pengangkatan Ketua Hakim Partai Pak Fakhri Bakmid, teman-teman pendukung saya tidak mau, tidak mau menentang, kami 49 Memilih saja butuh waktu lama.


“Silakan diskusikan keputusan tepuk tangan dan suara dengan keras dan penuh semangat. Saudaraku, pilih saja, jadi siapa pun yang menang, kami akan mendukung mereka”, Ucapnya. Proses pemilihan secara Aklamasi akan seolah seperti pemaksaan, maka dari itu pemilihan ketua umum PBB akan dipilih secara voting.


“Saat saya kalah, saya bilang  saya akan tetap pada keputusan berdasarkan hasil pemungutan suara,” ujarnya.


×
Berita Terbaru Update