RADARDETIK.ID – Pada hari Jumat,(31/5/2024), Tim Peneliti Pusat Riset Pendidikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang terdiri atas Dr. Hastangka, S.Fil, M.Phil, Dr. Sabar Budi Raharjo, Jarwadi, M.Pd, dan Muhammad Izzatul Faqih, M.Pd (UIN Walisongo Semarang) melakukan riset tentang “Reimagining Education with Artificial Intelligence: Integrating STEM, Indigenous Science, and System Thinking via ESisbot : Education-STEMIndigenous science for Enhanced Educational Accessibility in Indonesian Higher Education”, di Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah.
Kegiatan riset ini merupakan bagian dari program riset yang didanai melalui hibah Riset Rumah Program Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (IPSH) Tahun 2024. Tujuan dari riset ini untuk mengetahui dinamika dan perkembangan kebijakan teknologi dan inovasi sosial berbasis digital pada perguruan tinggi di wilayah Indonesia bagian timur secara khusus Sulawesi.
Universitas Tadulako menjadi pertimbangan dalam tujuan studi ini karena Universitas Tadulako merupakan universitas terbesar di wilayah Sulawesi Tengah dan merupakan titik temu yang strategis bagi mahasiswa di wilayah pulau Sulawesi dan sekitarnya untuk mendapatkan pengetahuan. Secara khusus riset ini akan mengeksplorasi bagaimana penggunaan teknologi digital terutama Artificial Intelligence (AI) dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi mahasiswa di perguruan tinggi wilayah Indonesia Timur.
Selain itu, riset ini untuk mengetahui kebijakan inovasi sosial berbasis digital yang dikembangkan di perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Proses penggalian data dilakukan melalui wawancara kepada mahasiswa dan dosen di FKIP Universitas Tadulako.
Isu - isu riset strategis tentang pendidikan di tingkat perguruan tinggi menjadi menarik untuk diteliti seperti isu kebijakan pendidikan dan teknologi yang berkembang di perguruan tinggi, infrastruktur riset dan teknologi, serta budaya ilmiah di perguruan tinggi dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dalam kesempatan ini, riset ini mengangkat inovasi digital dan teknologi yang berkembang di tingkat pendidikan tinggi bagaimana konsep dan paradigma pendidikan di FKIP dalam rangka mendorong untuk mengintegrasikan Indigenous science (pengetahuan indigenous) melalui AI dalam pembelajaran pada mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada 3 perguruan tinggi yaitu: Universitas Tadulako, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, dan UIN Walisongo, Semarang.
Pada tahap awal, kegiatan riset dilakukan di Universitas Tadulako, Palu untuk menggali data terkait dengan desain pembelajaran dan peran teknologi dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dengan menguji response mahasiswa tentang materi AI bermuatan Sains berbasis Indigenous science. Kegiatan penggalian data awal dilakukan di Universitas Tadulako berlangsung pada tanggal 27-31 Mei 2024, Kegiatan ini disambut oleh Dekan FKIP Universitas Tadulako, Dr. Ir.Amiruddin Kade, S.Pd, M.Si, diikuti dengan kegiatan workshop yang berlangsung pada tanggal 30 Mei 2024.
Kegiatan workshop mengambil tema tentang Literasi Digital didesain oleh program studi Pendidikan Fisika untuk mempertemukan para peneliti dan mahasiswa dalam praktek penggunaan sistem pembelajaran melalui AI. Kegiatan ini untuk memetakan sampai sejauh mana mahasiswa mengakses sumber belajar dan dengan cara apa, bagaimana kebijakan kampus dalam membangun infrastruktur teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi, serta bagaimana response mahasiswa terkait dengan perkembangan teknologi saat ini.
Harapannya dengan adanya kolaborasi yang dibangun antara Pusat Riset Pendidikan BRIN dengan perguruan tinggi dapat menghasilkan temuan dan riset-riset yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut Muhammad Zaky, S.Pd, M.Pd, dosen FKIP Universitas Tadulako mengatakan bahwa “dengan adanya kolaborasi riset ini, kedepan dapat menghasilkan inovasi memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bersama dan membawa dampak positif yang signifikan dalam mencapai perkembangan riset terbaru”, imbuhnya.