Notification

×

Iklan

Iklan

Tingkatkan Rating, Asah Public Speaking!

Thursday, 6 June 2024 | 11:33 WIB Last Updated 2024-06-06T04:35:17Z
"Dosen Nenden Lesmana Wati,PhD ketika mengajarkan Pelatihan Public Speaking kepada mahasiswa"/Foto : Nenden


RADARDETIK.ID - Kemampuan dan keberanian bicara di depan umum merupakan hal yang sangat penting untuk kita kuasai. Bicara disini diartikan sebagai bicara yang berbobot yang didengarkan oleh banyak orang, sering dikenal dengan istilah pidato atau public speaking. 


Pidato yang berbobot akan menginspirasi dan mengubah banyak orang. Bahkan ada pepatah yang mengatakan bahwa “Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala tapi satu kata bisa menembus jutaan kepala”. 


Kemampuan bicara yang luar biasa akan membawa seseorang ke puncak karir hingga dikenal oleh masyarakat dunia. Barack Obama, mantan presiden amerika serikat, kehebatan public speakingnya mampu membius dan menghipnotis jutaan warga amerika bahkan warga di belahan dunia lainnya. Obama adalah salah satu contoh orator hebat yang sangat piawai dalam penyampaian pidatonya. Obama mendapatkan banyak pujian, penghargaan dan kekaguman dari banyak kalangan karena kecerdasan pidato dan daya menginspirasinya. 



Beberapa pengalaman alumni dari beberapa kampus di Indonesia memberikan testimoni bahwa begitu pentingnya kemampuan public speaking di zaman kini. Dengan kemampuan public speaking yang mumpuni, mereka berhasil menempati posisi – posisi strategis di tempat kerjanya. 


Salah satunya adalah Firda Lestary, Firda adalah lulusan D3 keperawatan dari Universitas Bhakti Kencana yang beberapa kali meraih prestasi juara lomba public speaking. Firda pernah diundang khusus dan ia menjelaskan kepada teman – temannya di organisasi College Collaboration bahwa kemampuan dan prestasi public speaking sangat mendukung karirnya untuk mendapatkan posisi pekerjaan sesuai yang diinginkan.


Testimoni yang lainnya datang dari Indra Wahyu, mahasiswa Stikes Eka Harap Palangkaraya. Berkat bakat, prestasi, dan ketekunannya yang luar biasa di bidang public speaking, kini Indra sudah merasakan manfaatnya dengan beberapa kali diundang menjadi pembicara atau MC di beberapa kegiatan yang dihadiri oleh para pejabat dan orang – orang berkelas.



Testimoni lainnya datang dari Rina Keumala (mahasiswi Universitas Faletehan) dan Meysa Rafacyntia (mahasiswi Universitas Horizon Indonesia), mereka mengungkapkan bahwa salah satu pendukung yang membuatnya semakin percaya diri dan berprestasi adalah skill public speaking. 


Salah satu dosen yang cukup aktif dalam kegiatan public speaking yaitu Nenden Lesmana Wati,S.Kep.,Ners.,M.Si.,PhD. Nenden adalah dosen di Universitas Faletehan Serang sekaligus sebagai CEO Organisasi College Collaboration. 


Nenden rutin melakukan kegiatan pelatihan dan lomba public speaking dengan kesadaran bahwa skill ini begitu penting dimiliki oleh kaum remaja (generasi Z) di masa sekarang. Berawal dari pengalaman masa kecilnya yang pendiam dan begitu trauma bila harus tampil di depan, nenden ingin mendorong anak muda agar bisa berubah seperti dirinya, dari takut dan malu kini bermetamorfosis menjadi berani dan  percaya diri melakukan public speaking



Nenden menjelaskan bahwa sebetulnya kebutuhan skill public speaking sudah sejak dulu dirasakan, “Saya dulu waktu kuliah tahun 1999 sudah merasakan bahwa kemampuan ini begitu penting. Mahasiswa di kampus saya banyak yang pintar tapi tidak semua orang pintar berani bicara di depan, yang punya point plus itu adalah mereka yang berani tampil di depan dan pandai public speakingnya”. 


Zaman dulu pelatihan dan webinar tentang public speaking tidak sebanyak seperti saat ini. Sehingga tidak heran bila sebelum tahun 2000 yang muncul sebagai public speaker tidak sebanyak sekarang karena masih terbatasnya SDM dan kegiatan pelatihan”.Kini, selain mengikuti pelatihan dengan panduan dari pelatih atau instruktur, para gen Z juga bisa belajar mandiri dari youtube, tiktok, instagram dan  media sosial lainnya. Menurut beberapa sumber, kemampuan public speaking bisa dilakukan oleh semua orang, termasuk oleh orang yang kepribadiannya introvert.  


Berikut ini adalah Tiga metode untuk lebih memudahkan memahami cara tepat pemberian materi Public Speaking, disebut dengan istilah 3 – AS, yaitu Jelas – Ringkas dan Berkualitas (ujung kata semuanya berakhiran AS).


"Materi Pelatihan Public Speaking oleh Dosen Nenden Lesmana Wati,PhD"/Foto : Nenden


a. Jelas

Memberikan materi dalam public speaking harus punya makna dan tujuan yang jelas, agar audiens bisa menangkap pesan tanpa ada mispersepsi didalamnya. Untuk membuat materi jelas bisa diawali dengan memberikan alasan atau latar belakang di awal mengapa kita harus membawakan materi tersebut.  Unsur utama dari kejelasan adalah suara kita harus jelas, materi harus focus (tidak simpang siur), bila bicara menggunakan alat bantu mic atau pengeras suara yakinkan mic tersebut berfungsi dengan baik. Volume harus disesuaikan dengan kondisi ruangan dan jarak audiens, jangan terlalu kecil dan jangan pula terlalu besar. Selain itu, untuk menambah kejelasan materi bisa juga dibumbui dengan model – model kreasi lain, seperti tampilan slide yang menarik, animasi, role play dan masih banyak lagi kreasi lain yang bisa dilakukan. 


b. Ringkas

Sepertinya di dunia ini tidak ada satu manusiapun yang ingin rugi membuang waktu hanya untuk mendengar pidato atau perkataan orang lain, siapapun mereka, apalagi bila level orang yang pidatonya dianggap tidak sekelas. Kita harus pastikan bahwa audiens didepan kita adalah sosok manusia yang begitu penting, begitu berharga dan mereka mempunyai waktu yang sangat mahal. Dengan demikian kita bisa bijak dalam mengatur waktu agar materi yang diberikan cukup dengan menyampaikan point – point penting saja, tidak banyak kesana sini yang hanya membuang waktu percuma (istilahnya jangan ngalor ngidul, tapi harus to the point).


c. Berkualitas

Selain mengatur waktu agar efektif dan efisien, public speaker yang baik juga harus pandai dalam memilih topik dan isi materi. Jangan sampai audiensnya sekelas professor tapi kita berikan ilmu sekelas sarjana, atau sebaliknya, jangan sampai sekelas sarjana tapi diberikan ilmu atau materi yang terlalu berat sekelas professor. Hal itu tentunya akan menjadi sia – sia. 


Jagalah kualitas materi kita dengan cara banyak membaca, sering menimba ilmu dari media sosial atau pementor, banyak mengupdate berita – berita terbaru, istilah – istilah terbaru, bahasa gaul zaman now (bila audiens kita anak muda), dan juga jangan terlalu blank dengan bahasa asing. Walaupun mungkin Pendidikan kita tidak terlalu tinggi tapi zaman sekarang adalah era terbuka untuk mendapatkan informasi sebanyak – banyaknya, carilah informasi berharga yang berkaitan dengan bidang yang akan kita sampaikan sehingga kita bisa membuat dan menyajikan materi dengan kualitas yang indah.


Penulis : Nenden Lesmana Wati.S.Kep.,Ners.,M.Si.,PhD

Dosen Universitas Faletehan Serang

CEO Organisasi College Collaboration.




×
Berita Terbaru Update