Notification

×

Iklan

Iklan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Ancam Kerahkan Senjata Nuklir Jika Kedaulatannya Dilanggar

Friday, 4 October 2024 | 11:31 WIB Last Updated 2024-10-04T04:31:53Z
"Presiden Korea Utara Kim Jong Un akan bertindak tegas apabila ada yang menganggu kedaulatan Korea Utara"/Foto : Redaksi


RADARDETIKI.ID - Pada Jumat, 4 Oktober 2024, media pemerintah Korea Utara (KCNA) melaporkan bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan ragu untuk menggunakan senjata nuklir jika negaranya diserang oleh musuh. Kantor berita KCNA mengutipnya, merujuk pada nama resmi Korea Utara, dengan mengatakan, "Jika musuh mencoba menggunakan angkatan bersenjata yang melanggar kedaulatan DPRK, maka DPRK akan menggunakan tanpa ragu-ragu semua kekuatan ofensif yang dimilikinya, termasuk senjata nuklir."


Menurut laporan KCNA, dikutip dari AFP, Kim membuat pernyataan pada Rabu saat memeriksa pangkalan pelatihan militer pasukan khusus di sebelah barat Pyongyang. Pernyataan itu datang setelah parade militer Korea Selatan awal minggu ini, di mana Presiden Yoon Suk Yeol mengancam berakhirnya rezim Korea Utara jika Pyongyang menggunakan senjata nuklir.


Yoon menyatakan, "Jika Korea Utara mencoba menggunakan senjata nuklir, mereka akan menghadapi tanggapan militer kami dan aliansi AS dan Republik Korea yang tegas dan luar biasa."


Saat berpidato di hadapan ribuan tentara yang berkumpul di Pangkalan Udara Seoul untuk menghadiri acara tersebut, dia menyatakan, 


"Hari itu akan menjadi akhir rezim Korea Utara." KCNA melaporkan bahwa Kim memanggil pemimpin Korea Selatan itu sebagai "boneka" dan "orang yang tidak normal" sebagai tanggapan atas pernyataan tersebut. Pernyataan Kim juga mengacu pada aliansi Korea Selatan dengan AS, mitra militer utamanya. karena puluhan ribu tentara Amerika Serikat telah ditempatkan di Korea Selatan. Semua orang tahu bahwa Korea Selatan memiliki payung nuklir AS dan tidak memiliki senjata nuklir sendiri.


Konflik terbaru terjadi beberapa minggu setelah Korea Utara mengungkapkan foto pertama dari fasilitas pengayaan uranium. Selain itu, mereka menunjukkan pemimpin Kim mengunjungi lokasi tersebut, di mana mereka meminta sentrifus tambahan untuk meningkatkan kekuatan nuklir Korea Utara. 


Setelah melakukan uji coba nuklir pertamanya pada tahun 2006 dan mendapat beberapa sanksi dari PBB karena program senjata terlarangnya, Korea Utara belum pernah memberi tahu publik detail fasilitas pengayaan uraniumnya.


Pyongyang juga menggambarkan Korea Selatan sebagai "musuh utama" dan menggambarkan dirinya sebagai kekuatan yang memiliki senjata nuklir yang abadi.



×
Berita Terbaru Update