Notification

×

Iklan

Iklan

Profil Lengkap Mantan Pemain Persis Solo Wahyu Wijiastanto

Sunday, 13 October 2024 | 10:25 WIB Last Updated 2024-10-13T03:25:55Z
"Mantan bek Persis Solo Wahyu Wijiastanto yang kini sudah gantung sepatu dan memulai bisnis Ikan"/Foto : Redaksi


RADARDETIK.ID - Bek sepak bola Indonesia Wahyu Wijiastanto lahir pada 31 Mei 1986 dan bermain untuk Persiba Bantul. Ia juga memiliki seorang saudara di Medan, Muhammad Fadli Lubis. Dengan bermain dalam tim Indonesia U-23 di Asian Games, Wahyu telah membuktikan kemampuan di tingkat internasional. Dia bermain dengan Ahmad Bustomi, Tony Sucipto, Zulkifli Syukur, Fandy Mochtar, dan Irfan Bachdim.


Wahyu menerima prestasi yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Ia berhasil meraih penghargaan MVP Divisi Utama Liga Indonesia pada musim 2010-2011. Ini menunjukkan bahwa Wahyu adalah pemain yang sangat membantu timnya. Banyak orang mengakui keahliannya dalam bermain sepak bola.


Dengan prestasinya yang gemilang di dalam negeri, Wahyu mungkin juga telah menunjukkan prestasi yang luar biasa di tingkat global. Selama periode 2011-2012, Wahyu Wijiastanto menjadi perhatian publik saat PSSI runtuh. Timnas Indonesia dipengaruhi oleh dualisme saat itu. Wahyu, yang bermain untuk Persiba Bantul saat itu, ditunjuk sebagai kapten tim nasional.


Belakangan ini, sosoknya hampir tidak terlihat di sepak bola Indonesia. PSSI dan Menpora Imam Nahrawi sedang bermasalah. Pemain berposisi bek sentral itu memutuskan untuk meninggalkan sepak bola. Melihat keadaan saat ini, tampaknya saya tidak lagi ingin bermain bola. Tanto—panggilan akrab Wahyu Wijiastanto—mengatakan, "Bang Eduard Tjong sebenarnya diajak ke Persiba (Balikpapan) kemarin, namun saya tolak."


Pemain yang berasal dari Karanganyar pada usia 38 tahun itu memulai karir profesionalnya dengan bermain untuk Persis Solo di Divisi Utama 2007-2008. Dua tahun kemudian, dia bergabung dengan Persiba Bantul. Pemain berprestasi tinggi tersebut mencapai puncak kariernya di klub bernama Laskar Sultan Agung. Anto menjabat sebagai kapten tim dan membawa Persiba Bantul ke Liga Super Indonesia. Dia juga memakai kostum Timnas selama Asian Games, Piala AFF 2012, dan Kualifikasi Piala Dunia 2014.


Meskipun gantung sepatu, mantan pemain Semen Padang itu tidak langsung menganggur. Anto memilih untuk fokus pada bisnis ikan di Beringin, Salatiga, Jawa Tengah. Sejak beberapa tahun terakhir, dunia digelutinya. Tanto menjelaskan bahwa tiga jenis ikan yang dikembangkan adalah bawal, nila, dan lele. Dia mendapat keuntungan besar dari sistem borongan per kolam.


Menurutnya, panen berlangsung selama kira-kira dua setengah hingga tiga bulan. Itu cukup menguntungkan untuk mendapatkan keuntungan Rp 10 jutaan setiap dua minggu, membuat bisnis kolam menjadi lebih menjanjikan di masa depan.


Tanto adalah rumah bagi burung dan ikan. Berawal dari hobi, peserta Diklat Salatiga itu juga menjual burung, termasuk lovebird. Tanto menyatakan, "Kalau dibandingkan dengan situasi dualisme, ya masih mending dulu karena saat itu kompetisi masih berjalan."



×
Berita Terbaru Update