![]() |
"Terapi ikan untuk mengobati psoriasis"/Foto : Redaksi |
RADARDETIK.ID - Semakin banyak radikal bebas yang ada di sekitar kita, semakin banyak penyakit yang ditimbulkan oleh tubuh kita. Beberapa penyakit juga tidak memiliki pengobatan, dari yang ringan hingga yang parah. Obat hanya berfungsi untuk mengurangi gejala dan tanda penyakit, jika ada.
Psoriasis, atau penyakit autoimun, adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh paparan radikal bebas yang berlebihan. Autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh manusia, yang seharusnya membunuh kuman atau virus, menyerang sel tubuh itu sendiri. Ini terjadi karena sel kekebalan tubuh tidak dapat membedakan antara kuman dan musuh tubuh.
Tanda penyakit kulit jangka panjang adalah pertumbuhan sel kulit baru yang terlalu cepat. Hal ini menyebabkan bercak kulit menjadi kemerahan, bersisik, dan tebal. Psoriasis diduga disebabkan oleh gen, sistem kekebalan tubuh yang rusak, dan faktor lingkungan seperti infeksi atau stres. Namun, penyebab pastinya tidak diketahui.
Psoriasis biasanya ditunjukkan dengan bercak-bercak kemerahan, bersisik, dan menebal pada kulit, terutama di daerah siku, lutut, kulit kepala, dan punggung bawah. Selain itu, psoriasis dapat menyebabkan rasa sakit, gatal, dan bahkan perubahan pada sendi dan kuku.
Saat ini ada beberapa terapi untuk mengatasi gejala psoriasis, seiring dengan perkembangan penelitian pada tahun 2025. Salah satu terapi baru adalah Iktio Therapy, juga dikenal sebagai pedikur ikan, menurut penelitian terbaru Teri Shih dari University of California Los Angeles, Amerika Serikat.
Iktio Therapy, juga dikenal sebagai pedikur ikan, adalah metode bioterapi khusus yang menggunakan spesies Garra rufa atau ikan dokter untuk mengelupas kulit dan berpotensi membantu penyembuhan penyakit seperti psoriasis. Praktik ini telah menjadi populer sejak awalnya di Turki, di Kangal Fish Spring. Namun, masih ada masalah keamanan, terutama bagi pasien dengan gangguan kekebalan tubuh.
Dalam artikel ini, manfaat iktio therapy yang telah dipelajari serta mekanisme kerja yang diteorikan dibahas. Termasuk studi tentang komplikasi infeksi dan noninfeksi dari prosedur ini. Tinjauan ini menunjukkan bahwa pasien yang rentan harus diberitahu tentang efek samping yang mungkin terjadi, dan lebih banyak penelitian diperlukan untuk menilai prosedur ini.
Iktio Therapy, juga dikenal sebagai "pedikur ikan" atau "spa ikan" Metode bioterapi ini melibatkan rendaman tangan, kaki, dan seluruh tubuh dalam air yang diisi dengan ikan Garra rufa. Ikan kemudian memakan kulit yang telah mati.
Ikan garra rufa adalah ikan mas omnivora kecil yang berasal dari Asia Barat dan Anatolia. Mereka biasanya memakan zooplankton atau fitoplankton, dan jika tidak ada makanan, mereka juga dapat memakan kulit manusia.
Iktio Therapy berasal dari mata air Kangal Fish Spring di Turki. Ini adalah distrik di provinsi Sivas di Turki. Sejarah lokal mengatakan bahwa seorang penggembala menggunakan air mata air untuk menyembuhkan kakinya yang terluka pada awal 1900-an. Hasilnya, kolam renang umum dan penginapan di dekat mata air dibangun pada tahun 60-an.
Selama terapi, pasien direndam dalam air sampai ke dada dalam kolam berisi ikan. Prosedur ini dilakukan setiap dua hari sekali selama total dua belas hari. Setiap sesi terapi berlangsung selama lima belas hingga dua puluh menit.
Terapi ikan sendiri dilakukan pada kolam yang memiliki sekitar seratus ikan. Prosesnya dimulai dengan memberi ikan makanan yang mengandung banyak nutrisi dan mencelupkan mereka telanjang ke dalam air selama 15–30 menit. Tujuannya adalah agar ikan berkumpul di kaki mereka dan memakan kulit yang mati.
Terapi ikan di Universitas Vidyasagar ICAR-CIFE mengangkat sel kulit yang mati dan kering, membuat kulit lebih lembut, menghilangkan keluhan kulit seperti psoriasis dan penyakit kulit lainnya, mendorong pertumbuhan sel baru, dan memberikan pijatan yang lembut untuk meningkatkan sirkulasi darah, menurut penelitian yang diterbitkan oleh Shreya Bhattacharya dalam Journal of Fisheries Sciences.
Dosen Spesialis Medikal Bedah dari Universitas Muhammadiyah Semarang Prima Trisna Aji juga menyampaikan bahwa terapi ikan sendiri dapat menyebabkan efek samping seperti luka pada kaki karena gerigi gigi ikan, virus mematikan yang menyebar melalui darah, infeksi bakteri, infeksi jamur, dan hepatitis. Namun, Anda dapat menghindari hal ini dengan menggunakan kolam kecil, di mana air dan ikan diganti dengan air lain dan dibersihkan dengan sabun antiseptic saat digunakan oleh penderita lain.