×

Iklan

Iklan

Pelatihan Mencegah Overt Bullying Melalui Layanan Informasi Kepada Pengelola Panti Asuhan Karuna Putra

Tuesday, 9 January 2024 | 16:14 WIB Last Updated 2025-06-04T09:15:05Z
Suasana foto bersama seusai kegiatan Pelatihan mencegah Overt Bullying Melalui Layanan Informasi Kepada Pengelola Panti Asuhan Karuna Putra/Foto : Redaksi


RADARDETIK.ID - Surakarta, 29 Januari 2024. Dalam rangka menciptakan lingkungan pengasuhan yang aman dan bebas dari kekerasan, para pengelola Panti Asuhan Karuna Putra Surakarta mengikuti pelatihan bertajuk “Mencegah Overt Bullying Melalui Layanan Informasi” pada hari Senin (29/1). Kegiatan ini merupakan inisiatif kolaboratif antara Dinas Sosial Kota Surakarta dan tim dosen yang diketuai oleh Eko Adi Putro, S.Pd.,M.Pd serta mahasiswa dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Slamet Riyadi.


Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para pengelola panti dalam mencegah tindakan overt bullying — yakni bentuk perundungan yang dilakukan secara terang-terangan, seperti kekerasan fisik, ejekan, serta ancaman langsung terhadap anak-anak.


Dalam sambutannya, Kepala Panti Asuhan Karuna Putra, Bapak Suripto, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pengasuhan di panti. “Kami mengapresiasi kegiatan ini karena bullying masih sering luput dari perhatian. Dengan pelatihan ini, para pengasuh menjadi lebih peka dan responsif dalam mendeteksi serta menangani perundungan,” ungkapnya.


Materi pelatihan disampaikan oleh para akademisi dan praktisi pendidikan, yang menekankan pentingnya layanan informasi sebagai pendekatan preventif. Layanan informasi dimaksud berupa penyuluhan berkala kepada anak-anak mengenai nilai-nilai anti-kekerasan, empati, serta cara melapor jika mengalami atau menyaksikan tindakan bullying.


Dr. Retno Lestari, M.Pd., selaku narasumber utama, menyampaikan bahwa layanan informasi tidak hanya sebatas pemberian materi, tetapi juga harus disampaikan secara komunikatif dan berkelanjutan. “Pencegahan overt bullying memerlukan komunikasi dua arah. Anak-anak harus merasa aman untuk berbicara, dan pengasuh perlu menjadi pendengar aktif,” jelasnya.


Kegiatan berlangsung interaktif, dengan sesi diskusi kelompok, simulasi penanganan kasus bullying, serta pemberian modul panduan yang dapat diterapkan langsung dalam kegiatan sehari-hari di panti.


Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan pengasuhan yang lebih sehat dan suportif. Ke depannya, program serupa akan dilaksanakan di berbagai lembaga pengasuhan anak lainnya di wilayah Surakarta.



×
Berita Terbaru Update