![]() |
"Dosen Ahmad Redho ketika memberikan edukasi tentang deteksi dini Penyakit Jantung di Puskesmas Tenayan Raya Pekanbaru"/Foto : Redaksi |
RADARDETIK.ID - Di tengah arus modernisasi yang begitu cepat, penyakit jantung masih menjadi ancaman yang nyata bagi masyarakat dunia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2024 mencatat bahwa lebih dari 17 juta orang meninggal setiap tahun akibat gangguan sistem kardiovaskular, menjadikannya penyebab kematian nomor satu secara global. Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 memperkuat kenyataan ini bahwa sekitar 2,7 juta jiwa tercatat mengidap penyakit jantung, dengan mayoritas berasal dari kelompok usia produktif.
Ironisnya, banyak kasus terlambat terdeteksi karena kurangnya kesadaran akan pentingnya skrining atau pemeriksaan dini. Padahal, penyakit jantung kerap kali tak menunjukkan gejala di awal. Gejala sering kali baru muncul ketika kerusakan telah terjadi dan kadang berakibat fatal. Inilah mengapa deteksi dini menjadi kunci utama penyelamatan.
Mencegah Lebih Baik dari Mengobati
Deteksi dini gangguan jantung bukan hanya soal alat atau teknologi canggih. Ia juga soal edukasi, kesadaran, dan pendekatan ke masyarakat secara langsung. Deteksi sejak awal memungkinkan intervensi yang lebih cepat dan efektif baik melalui perubahan gaya hidup, pengobatan, maupun pemantauan berkelanjutan. Tanpa deteksi, seseorang bisa tiba-tiba jatuh pingsan, terkena serangan jantung, atau mengalami stroke tanpa sempat menyadarinya.
Langkah Nyata di Puskesmas Tenayan Raya Pekanbaru
Menjawab tantangan tersebut, tim dosen dari Fakultas Kesehatan Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah Pekanbaru menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tenayan Raya. Kegiatan ini diketuai oleh Ns. Ahmad Redho, M.Kep., Sp.Kep.M.B dan melibatkan Nofri Hasrianto, M.Kes serta Rendi Rendika, MM.
Fokus kegiatan adalah pada edukasi pentingnya deteksi dini penyakit jantung dan pemeriksaan langsung terhadap tekanan darah serta kadar kolesterol peserta. Peserta kegiatan didominasi oleh masyarakat usia dewasa akhir menuju lansia kelompok usia yang memang memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan kardiovaskular.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta sudah memasuki kategori pra-hipertensi hingga hipertensi tahap 1 dan 2. Bahkan ditemukan beberapa kasus yang sudah mengarah pada kondisi kritis dan perlu pemantauan lebih lanjut. Fakta ini menunjukkan betapa pentingnya skrining dilakukan secara rutin di tingkat komunitas.
Pola Hidup Sehat: Pilar Kesehatan Jantung
Dalam edukasi yang diberikan, masyarakat diajak memahami bahwa menjaga jantung bukan hal sulit, tetapi butuh konsistensi. Mulai dari memilih pola makan rendah kolesterol, rutin berolahraga, menghindari rokok, hingga mengelola stres adalah langkah-langkah sederhana yang mampu memberikan dampak besar.
Jantung adalah organ vital yang memengaruhi seluruh sistem tubuh. Ketika fungsinya terganggu, berbagai penyakit sistemik lainnya bisa mengikuti. Karena itu, gaya hidup sehat tidak bisa lagi dianggap sebagai pilihan, melainkan keharusan.
Rendi Rendika juga menekankan bahwa lingkungan turut berperan dalam menjaga kesehatan jantung. Akses terhadap udara bersih, air layak minum, fasilitas kesehatan, serta suasana lingkungan yang mendukung keseimbangan mental dan emosional menjadi faktor pelindung dari risiko kardiovaskular.
Menjaga Jantung, Menjaga Masa Depan
Kegiatan pengabdian masyarakat seperti yang dilakukan di Puskesmas Tenayan Raya membuktikan bahwa upaya promotif dan preventif bisa dilakukan dari tingkat akar rumput. Skrining sederhana tekanan darah dan kolesterol bisa menjadi pintu masuk bagi perubahan besar dalam pola hidup masyarakat.
Deteksi dini bukan hanya menyelamatkan satu nyawa. Ia menyelamatkan keluarga, meringankan beban negara, dan menjaga produktivitas masyarakat. Menyadari sejak sekarang bahwa jantung bukan sekadar organ, tetapi pusat kehidupan, adalah langkah pertama menuju masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.
Penulis :
Ns. Ahmad Redho, M.Kep., Sp.Kep.M.B
Nofri Hasrianto, M.Kes
Rendi Rendika, MM