![]() |
"Mahasiswa KKN Unisri Surakarta ketika berfoto ditempat TPS Pengelolaan Sampah Krajan Banyaeng"/Foto : Redaksi |
RADARDETIK.ID - Banyuaeng, Klaten - Pengelolaan sampah merupakan salah satu isu penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan berkelanjutan. Menariknya, masyarakat Dukuh Krajan, Desa Banyuaeng, Kecamatan Karangnongko, telah lebih dahulu menunjukkan inisiatif mandiri dalam membangun sistem pengelolaan sampah.
Setiap rumah tangga secara rutin menyerahkan sampah kepada petugas pengumpul setiap minggu. Sampah kemudian dikumpulkan, dipilah antara organik dan anorganik, serta sebagian diproses berdasarkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), sehingga beberapa jenis sampah seperti plastik, kertas, dan botol dapat dijual kembali.
Sistem yang dibangun masyarakat ini menunjukkan kesadaran tinggi akan pentingnya pengelolaan lingkungan. Namun demikian, fasilitas yang tersedia masih sangat terbatas. Pemilahan dan penyimpanan sampah sementara masih dilakukan secara terbuka di lahan kosong belakang pemakaman, sementara sampah yang bernilai jual kerap ditumpuk di pekarangan rumah warga yang terkadang menimbulkan bau dan terkesan membuat lingkungan menjadi kumuh.
Berangkat dari kondisi tersebut, Kelompok KKN 37 Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta berinisiatif untuk menghadirkan solusi melalui pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) yang lebih layak, tertutup, dan terorganisir. Fasilitas ini bukan hanya difungsikan sebagai ruang pemilahan sampah, tetapi juga sebagai tempat penyimpanan sementara bagi sampah yang bernilai jual, sehingga tidak lagi menumpuk di halaman rumah warga. Dengan adanya TPS, sistem pengelolaan mandiri yang sudah dijalankan masyarakat dapat lebih efektif, higienis, dan berkelanjutan.
Pelaksanaan program kerja ini tentu tidak terlepas dari dukungan penuh Kepala Desa Banyuaeng, Bapak Sriyono, serta partisipasi aktif masyarakat Dukuh Krajan. Dukungan dan kolaborasi ini memperlihatkan bahwa pembangunan TPS bukan sekadar proyek mahasiswa KKN, melainkan bagian dari upaya bersama untuk mewujudkan lingkungan desa yang bersih, sehat, dan nyaman.
Selain membangun fasilitas fisik, KKN 37 juga menyelenggarakan sosialisasi penggunaan TPS kepada masyarakat. Sosialisasi ini penting untuk menumbuhkan disiplin warga dalam memilah sampah sejak dari rumah tangga, memahami fungsi TPS, serta menjaga keberlanjutan fasilitas yang telah dibangun. Dengan demikian, manfaat TPS tidak hanya bersifat jangka pendek, melainkan menjadi bagian dari perubahan perilaku kolektif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Ke depan, keberadaan TPS ini diharapkan dapat memperkuat sistem pengelolaan sampah mandiri yang telah ada, sekaligus menjadi contoh sinergi nyata antara masyarakat, pemerintah desa, dan mahasiswa KKN dalam mendukung pembangunan desa berkelanjutan. Program ini menunjukkan bahwa upaya kecil yang dilakukan bersama dapat menghasilkan dampak besar bagi kualitas hidup masyarakat.
Banyuaeng, Klaten - KKN 37 Universitas Slamet Riyadi Surakarta 2025