Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa KKN Unimus Semarang Ciptakan Alat Penabur Pupuk Murah dan Efisien untuk Petani Boyolali

Friday, 22 August 2025 | 17:57 WIB Last Updated 2025-08-22T10:57:39Z
"Mahasiswa KKN Unimus Semarang berfoto bersama warga Pranggong Andong Boyolali seusai melakukan Sosialisasi Pembuatan Alat Penabur Pupuk Sederhana"/Foto : Redaksi


RADARDETIK.ID - Boyolali - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menghadirkan inovasi alat penabur pupuk sederhana yang diyakini mampu meringankan beban petani di Desa Pranggong, Kecamatan Andong, Boyolali, Jawa Tengah. Alat yang terbuat dari pipa paralon, botol plastik, dan corong sederhana itu bisa menebarkan pupuk secara merata hanya dengan sekali jalan serta menjangkau area pertanian lebih luas. 


Jika biasanya petani harus menaburkan pupuk dengan tangan hingga berulang kali, kini cukup dengan menggenggam alat dan menggoyangkannya mengikuti alur tanaman maka penyebaran pupuk bisa dilakukan dengan mudah. Butiran pupuk keluar melalui lubang kecil di bagian bawah sehingga jatuh tepat di sisi tanaman pada area persawahan tersebut. Cara ini membuat proses pemupukan lebih cepat, tenaga yang dikeluarkan juga jauh lebih ringan, sekaligus mengurangi pemborosan dalam penggunaan pupuk.


Dalam kegiatan demonstrasi yang dilaksanakan pada hari Jumat (15/8/2025) yang dimulai pada pkl.13.00 wib, mahasiswa kelompok 54 KKN Unimus Semarang tersebut memperlihatkan cara merakit alat dari bahan bekas yang mudah didapat di desa Pranggong Andong Boyolali Jawa Tengah. Cesa Kusuma Rayhan bersama Hizbullah Umar mahasiswa KKN Unimus Semarang mempraktikkan langsung pemupukan di depan warga. 


“Dengan alat ini, petani tidak perlu lagi menabur pupuk dengan tangan. Lebih hemat waktu dan hasil taburan lebih merata,” jelas Cesa.


"Mahasiswa KKN Unimus Semarang ketika mendemonstrasikan alat pembuatan pupuk sederhana"/Foto : Redaksi


Warga sendiri sangat tampak antusias mencoba inovasi alat yang dibuat oleh mahasiswa KKN Unimus Semarang tersebut. Supri, salah satu petani yang hadir mengaku sangat terbantu dalam demonstrasi tersebut. 


“Biasanya kami butuh dua orang untuk menabur pupuk di sawah. Dengan alat ini, cukup satu orang sudah bisa lebih cepat,” katanya. Yusuf, selaku Ketua RT Dukuh Miri Bosok, Pranggong, Andong, Boyolali, Jawa Tengah menambahkan, “Inovasi mahasiswa ini praktis dan sesuai dengan kondisi desa kami. Sangat bermanfaat.”


Dosen Pendamping Lapangan (DPL), Prima Trisna Aji, menyebut inovasi tersebut lahir dari ide sederhana mahasiswa KKN Unimus Semarang yang peka terhadap kebutuhan local Masyarakat desa Pranggong Andong Boyolali Jawa Tengah. “Meski sederhana, alat ini bisa jadi solusi nyata bagi petani desa. Inilah esensi KKN, mahasiswa hadir membawa perubahan kecil tapi berdampak besar,” ujarnya.


Program ini menjadi inovasi perdana di Desa Pranggong, Andong, Boyolali, Jawa Tengah. Setelah memperkenalkan alat penabur pupuk, mahasiswa Unimus Semarang akan melanjutkan program pembangunan paving block yang juga akan melibatkan Masyarakat desa setempat untuk implementasi program tersebut. 



×
Berita Terbaru Update