![]() |
"Pesawat Terbang Qatar Air Ways yang terbang 3 jam tanpa AC"/Foto : Detik.com |
RADARDETIK.ID - Puluhan penumpang Qatar Airways terjebak di landasan bandara selama tiga jam di dalam pesawat tanpa AC saat gelombang panas ekstrem terjadi di Yunani. Pada saat kejadian, sekitar 49 anggota tim Thai Muay Thai berada di dalam pesawat Qatar Airways Penerbangan 204, yang menuju Doha, Qatar dan tertunda di Bandara Athena di Yunani.
Saat kejadian Senin kemarin, suhu mencapai 39 derajat Celcius. Seperti diberitakan media independen pada Kamis (13 Juni 2024), kapten menolak menurunkan penumpang dari pesawat meski sistem pendingin udara rusak sehingga menimbulkan keluhan dari penumpang.
Mereka ditahan di pesawat selama tiga jam dengan pintu pesawat tertutup, lapor surat kabar Thailand Machikhon. Suhu ekstrem di dalam pesawat menyebabkan penumpang mengalami mimisan dan sebagian harus bergantung pada masker oksigen.
Pihak berwenang Yunani menutup sekolah-sekolah dan objek wisata kuno Acropolis. Para profesional medis sedang bertugas di seluruh Athena saat ibu kota Yunani tersebut mengalami gelombang panas pertama di musim panas.
Suhu di beberapa wilayah negara Mediterania tersebut diperkirakan mencapai 43C pada Kamis (13/6), didorong oleh angin selatan yang membawa panas dan debu dari Afrika Utara. Sebuah video yang dibagikan oleh terapis olahraga Garth Collins menunjukkan seorang penumpang yang cemas menggunakan kipas angin darurat untuk menenangkan diri saat beberapa pria berdiri bertelanjang dada.
"Orang-orang pingsan dan panik," tulis Collins di Instagram.
Setelah protes keras dan pertengkaran dengan pramugari, penumpang akhirnya diperbolehkan turun setelah tiga setengah jam dan menunggu di landasan. Staf bandara harus menghubungi pemadam kebakaran setelah menerima laporan adanya asap yang keluar dari ekor pesawat.
Petarung Muay Thai Thananchai Sitsongpeenong mengatakan yang dia lihat hanyalah asap ketika dia turun dari pesawat.
“Saya pikir saya beruntung bisa selamat dari kejadian ini,'' katanya kepada wartawan. Penumpang Australia Jenny Zaher dan suaminya Joe, yang juga berada di pesawat tersebut, mengatakan itu adalah "pengalaman yang mengerikan".
"Saya seorang frequent flyer, saya sering bepergian, dan saya tidak mengerti mengapa saya diizinkan terbang," kata Zeiher kepada 7NEWS.
"Saya tidak bisa memberi tahu Anda apa yang terjadi setelah itu. Benar-benar buruk," tambahnya.
Management Pesawat Terbang Qatar Airways telah meminta maaf atas kejadian tersebut.
“Qatar Airways dengan tulus meminta maaf kepada penumpang atas penundaan penerbangan QR204 dari Athena (ATH) ke Doha (DOH) pada Senin 10 Juni 2024 karena masalah teknis,” kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara Qatar Airways mengatakan kepada The Sun: ``Akibatnya, semua penumpang diminta turun dan dibantu oleh staf Bandara Internasional Athena sementara tim pemeliharaan darat berusaha menyelesaikan masalah tersebut.
“Pesawat kemudian berangkat. Qatar Airways mengatakan: Berangkat dari ATH dan tiba di DOH pada hari Selasa, 11 Juni 2024 pukul 10:39 waktu setempat, kami akan memberikan dukungan penuh kepada semua penumpang yang terkena dampak pada saat kedatangan dan memastikan perjalanan lancar ke tujuan akhir mereka, saya mengamankan koneksi,” tambahnya.