Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa KKN Unimus Semarang Sulap Sampah Jadi Paving Blok Ramah Lingkungan

Tuesday, 2 September 2025 | 11:05 WIB Last Updated 2025-09-02T04:05:52Z
"Mahasiswa KKN Unimus Semarang berfoto bersama warga seusai workshop pembuatan Paving Blok"/Foto : Redaksi


RADARDETIK.ID - Boyolali - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menghadirkan terobosan kreatif dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Di Desa Kedungdowo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, mereka memperkenalkan paving blok ramah lingkungan hasil olahan limbah rumah tangga.


Kegiatan demonstrasi sekaligus praktik ini digelar di Balai Desa Kedungdowo pada Rabu (20/8/2025) pukul 09.00 - 11.30 WIB. Presentasi utama disampaikan oleh Aldi Mashar Hairudin, dibantu rekan satu timnya Aura Puja Laksana, Dika Zafarul Saputra, dan Mohammad Ichsan Abdillah selaku penanggung jawab program. Sebanyak 15 mahasiswa KKN terlibat langsung dalam praktik lapangan bersama 17 warga perwakilan dari tiap RT.


Aldi menjelaskan bahwa inovasi ini lahir dari kepedulian mahasiswa terhadap masalah sampah yang kian menumpuk di desa. Limbah plastik dan sampah non-organik lain yang selama ini hanya menambah volume TPA, kini bisa disulap menjadi material bangunan yang bermanfaat. “Kami berharap dengan inovasi kecil ini dapat membuktikan bahwa peduli lingkungan bisa dimulai dari hal sederhana,” ujarnya.


Warga pun menyambut dengan antusias program kerja mahasiswa ini. “Harapan kami, paving blok ramah lingkungan ini bisa membantu mengurangi sampah sekitar, sekaligus memperbaiki infrastruktur desa,” tutur salah seorang warga usai mengikuti praktik.


Keunikan program ini terletak pada penerapan prinsip circular economy di tingkat desa. Limbah plastik yang biasanya tidak bernilai diolah menjadi campuran paving blok. Prosesnya dimulai dengan pemilahan sampah non-organik, pembersihan dan pencacahan, lalu dicampur bersama semen, pasir, dan air. Adonan kemudian diaduk hingga homogen, dicetak ke dalam cetakan paving, lalu dikeringkan hingga mengeras dan siap digunakan.


Menurut Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Prima Trisna Aji, program tersebut sudah melalui proses panjang sebelum diterapkan. “Mulai dari perencanaan, presentasi di hadapan dosen pembimbing, revisi, uji coba pembuatan paving blok, hingga akhirnya bisa diimplementasikan bersama warga. Jadi, hasilnya tidak instan,” terangnya.


Selain mengurangi sampah, inovasi paving blok ini juga memberikan nilai tambah bagi warga desa. Produk paving dapat digunakan untuk memperbaiki jalan lingkungan atau halaman rumah tanpa biaya besar. Bahkan, jika dikembangkan lebih lanjut, hasil produksi bisa menjadi peluang usaha kecil berbasis masyarakat.


Sekretaris Desa Pranggong, Kecamatan Andong, Aris, mengapresiasi langkah mahasiswa Unimus tersebut. “Program kerja mahasiswa KKN Unimus sangat bermanfaat. Bukan hanya solusi pengelolaan sampah, tetapi juga dukungan nyata bagi pembangunan desa. Ini bisa jadi inspirasi bagi desa lain,” katanya.


Melalui program kerja kreatif ini, mahasiswa KKN Unimus Semarang tidak hanya melaksanakan pengabdian rutin, tetapi juga membuktikan bahwa inovasi sederhana mampu memberikan dampak ganda: menjaga lingkungan dan memperkuat pembangunan desa. Desa Kedungdowo kini menjadi contoh bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat melahirkan solusi nyata bagi masalah sehari-hari.



×
Berita Terbaru Update