Notification

×

Iklan

Iklan

Remaja Sehat, Generasi Bebas Stunting: Aksi Nyata Dosen STIKES Guna Bangsa di Bantul

Saturday, 4 October 2025 | 21:07 WIB Last Updated 2025-10-07T02:26:36Z
"Foto bersama Dosen STIKES Guna Bangsa Yogyakarta bersama warga Dusun Srunggo 2 seusai kegiatan Pengabdian kepada masyarakat"/Foto : Redaksi


RADARDETIK.ID - Selopamioro, Bantul, 13 September 2025 - Stunting masih menjadi momok yang menakutkan bagi banyak daerah di Indonesia. Tingginya angka kasus stunting menjadi pekerjaan rumah yang belum kunjung selesai bagi pemerintah. Menanggapi masalah ini, dosen-dosen dari STIKes Guna Bangsa Yogyakarta, yaitu Dr. Fatimah Sari, S.SiT., Bd., M.Kes (Prodi Kebidanan), Desto Arisandi, S.K.M., M.Sc (Prodi Teknologi Laboratorium Medis), dan Arif Tirtana, S.Kep., Ns., M.Sc (Prodi Teknologi Bank Darah), berupaya mencegah stunting sejak dini melalui program hibah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang didanai oleh Kemendiktisaintek Tahun anggaran 2025.


Sasaran utama PkM ini adalah Wanita Usia Subur (WUS) dan remaja. WUS didefinisikan sebagai wanita berusia 15-49 tahun (BKKBN, 2024). Rentang usia ini dianggap penting karena alat reproduksi wanita pada periode tersebut sudah berkembang dan berfungsi maksimal, sehingga memungkinkan untuk kehamilan. Meskipun kehamilan pada usia ini ideal, tetap ada potensi melahirkan bayi dengan stunting. Oleh karena itu, upaya pencegahan stunting dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.



Di Dusun Srunggo 2, kegiatan PkM yang diberikan kepada WUS meliputi penyuluhan mengenai donor darah, penyakit tidak menular, serta penyuluhan kesehatan terkait stunting. Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan antropometri, pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan golongan darah, dan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb).


Selain Wanita Usia Subur, kegiatan PkM juga difokuskan pada remaja sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini. Tujuan utama kegiatan ini adalah memastikan pertumbuhan dan perkembangan remaja yang optimal, menjaga kesehatan mereka, serta mempersiapkan mereka menjadi calon orang tua yang sehat untuk mencegah stunting pada generasi berikutnya. 


Secara khusus, program ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang pentingnya gizi dan kesehatan, mempersiapkan remaja putri menjalani kehamilan yang sehat, serta menurunkan risiko anemia. Sama seperti pada WUS, remaja Dusun Srunggo 2 mendapatkan penyuluhan tentang donor darah, penyakit tidak menular, dan stunting, serta menjalani pemeriksaan antropometri, tanda vital, golongan darah, dan kadar Hb.


"Team Pengabdian kepada masyarakat STIKES Guna Bangsa Yogyakarta ketika melakukan pemeriksaan kesehatan kepada warga"/Foto : Redaksi

Program Pengabdian kepada Masyarakat ini merupakan kegiatan kedua yang dilakukan oleh dosen STIKes Guna Bangsa Yogyakarta setelah sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2024. Salah satu dampak positif yang dirasakan adalah menurunnya angka stunting di Dusun Srunggo 2. Awalnya, dusun ini tercatat sebagai wilayah dengan kasus stunting tertinggi di Kabupaten Bantul, namun kini angka tersebut sudah mengalami penurunan, walaupun tidak secara significan.


"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para dosen STIKes Guna Bangsa Yogyakarta. Kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Semoga ke depan ada program serupa lagi, sehingga Dusun Srunggo 2 dapat mencapai zero stunting," tutur Khoirul, Kepala Dusun Srunggo 2.




×
Berita Terbaru Update