![]() |
"Penyakit hipertensi merupakans alah satu penyakit yang banyak diderita oleh Lanjut Usia"/Foto Pexels |
Pada orang yang sudah lanjut usia maka akan banyak penyakit yang menghinggapi sehingga menyebabkan berbagai macam keluhan. Pada kondisi lansia maka tubuh akan rentan menderita sakit, hal ini dikarenakan sistem imun pada lansia yang menurun.
Selain itu pada kondisi lanjut usia juga system organ tubuh akan banyak mengalami penurunan, salah satunya adalah pembuluh darah. Mayoritas lansia menderita penyakit Hipertensi dikarenakan terjadi kekakuan pembuluh darah.
Hipertensi
adalah kondisi tekanan darah sistolik ≥
140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg pada orang dewasa. Tingkat
hipertensi Tekanan darah di Indonesia
tahun 2018 berdasarkan Riskesdas , mencapai 34,1% pada orang dewasa 0,2
Penderita hipertensi seringkali tidak
menyadari dirinya mengidap hipertensi.
Diperkirakan
46% orang dewasa tidak menyadari penyakit ini, dan hipertensi masih menjadi penyebab utama kematian dini di
seluruh dunia. 3 Faktor Risiko Penyebab Darah Tinggi Faktor risiko tekanan
darah tinggi banyak sekali dan beberapa faktor risiko tersebut dapat dihindari
seperti merokok, diabetes, kelebihan
berat badan atau obesitas, aktivitas
fisik tidak teratur, asupan garam berlebihan dan konsumsi alkohol.
Pada kondisi
lain merupakan faktor risiko yang tidak dapat dihindari. Hipertensi juga
mencakup riwayat hipertensi dalam keluarga, usia > 65 tahun, dan penyakit penyerta seperti
penyakit ginjal.
Kadan gada pertanyaan? Apakah apabila kita
menderita hipertensi harus wajib minum obat. Jawabannya adalah tidak. Biasanya
ketika seseorang memiliki tekanan darah tinggi, dokternya akan merekomendasikan
penyesuaian gaya hidup sehat terlebih dahulu, baik untuk mencegah tekanan darah
tinggi maupun untuk membantu mengendalikan tekanan darah tinggi dengan
obat-obatan.
Perubahan
gaya hidup yang teratur dapat menurunkan angka komplikasi hipertensi hingga
15%. Pola Pencegahan yang bisa kita praktikkan sendiri antara lain: 3
Berolahragalah secara teratur minimal 30 menit sehari atau 150 menit seminggu. Olah
raga yang dapat dilakukan antara lain aerobik, jalan kaki atau lari, bersepeda,
dan berenang.
Menjaga
berat badan ideal dengan menerapkan pola hidup sehat dan mengatur pola makan
atau menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan atau obesitas. Kebiasaan
makan sehat dengan mengonsumsi makanan
seimbang, menghindari makanan padat gizi serta mengurangi seperti garam, lemak
jenuh dan kolesterol.
Batasi
asupan garam tidak lebih dari 1 sendok teh per hari. Kita juga harus
berhati-hati atau membatasi makanan cepat saji
karena makanan ini sering kali memiliki kandungan garam yang cukup
tinggi.
Sebaiknya mengonsumsi buah-buahan segar,
sayuran, ikan, dan menggunakan minyak zaitun.Kita juga bisa meminum kopi tanpa
pemanis, teh hijau, atau teh hitam
Menghindari kebiasaan merokok dan terpapar asap rokok (perokok pasif)
Menghindari minuman beralkohol Kita juga bisa rutin memeriksakan tekanan darah
pada pembuluh darah arteri secara mandiri di rumah.
Namun,
tetap disarankan untuk rutin
berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter spesialis jantung jika Anda
memiliki riwayat atau faktor risiko hipertensi, karena gejala kondisinya
meningkat.
Tekanan
darah antara lain sakit kepala, nyeri dada, pusing, sesak napas, mual,
muntah-muntah, penglihatan kabur, detak jantung tidak teratur, kondisi ini
seringkali muncul ketika tekanan darah
mencapai ≥180/ ≥120 mmHg dan kondisi ini seringkali diperparah oleh
hipertensi itu sendiri, sehingga penting untuk mengontrolnya sebelum gejala
muncul.
Apakah mencegah penyakti Hipertensi itu
penting? Sebab hipertensi sendiri, selain menjadi penyebab utama kematian dini,
juga menimbulkan banyak komplikasi yang menyebabkan angka kematian yang cukup
tinggi seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, gagal ginjal
kronis, dan fibrilasi atrium, serta kematian.
Keberhasilan
pencegahan hipertensi dan keberhasilan pengendalian hipertensi memerlukan
kerjasama antara pasien dan dokter atau kedisiplinan pasien dalam mengatur pola
hidup sehat. Sebaiknya lakukan pencegahan terlebih dahulu sebelum mengobati.
Dikarenakan
apabila hipertensi tidak segera diobati, maka bisa menyebabkan komplikasi yang
fatal yaitu salah satunya bisa menyebabkan kematian secara mendadak. *Red