Notification

×

Iklan

Iklan

Metode efektif menurunkan tekanan darah Pada Lanjut Usia

Sunday, 24 December 2023 | 11:10 WIB Last Updated 2023-12-25T03:33:32Z

"Penyakit hipertensi merupakans alah satu penyakit yang banyak diderita oleh Lanjut Usia"/Foto Pexels

Pada orang yang sudah lanjut usia maka akan banyak penyakit yang menghinggapi sehingga menyebabkan berbagai macam keluhan. Pada kondisi lansia maka tubuh akan rentan menderita sakit, hal ini dikarenakan sistem imun pada lansia yang menurun.

Selain itu pada kondisi lanjut usia juga system organ tubuh akan banyak mengalami penurunan, salah satunya adalah pembuluh darah. Mayoritas lansia menderita penyakit Hipertensi dikarenakan terjadi kekakuan pembuluh darah.

Hipertensi adalah kondisi  tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg pada orang dewasa. Tingkat hipertensi Tekanan darah di Indonesia  tahun 2018 berdasarkan Riskesdas , mencapai 34,1% pada orang dewasa 0,2 Penderita hipertensi  seringkali tidak menyadari dirinya mengidap hipertensi.

Diperkirakan 46% orang dewasa tidak menyadari penyakit ini, dan hipertensi  masih menjadi penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. 3 Faktor Risiko Penyebab Darah Tinggi Faktor risiko tekanan darah tinggi banyak sekali dan beberapa faktor risiko tersebut dapat dihindari seperti  merokok, diabetes, kelebihan berat badan atau obesitas,  aktivitas fisik tidak teratur, asupan garam berlebihan dan konsumsi alkohol.

Pada kondisi lain merupakan faktor risiko yang tidak dapat dihindari. Hipertensi juga mencakup riwayat hipertensi dalam keluarga, usia  > 65 tahun, dan penyakit penyerta seperti penyakit ginjal.

 Kadan gada pertanyaan? Apakah apabila kita menderita hipertensi harus wajib minum obat. Jawabannya adalah tidak. Biasanya ketika seseorang memiliki tekanan darah tinggi, dokternya akan merekomendasikan penyesuaian gaya hidup sehat terlebih dahulu, baik untuk mencegah tekanan darah tinggi maupun untuk membantu mengendalikan tekanan darah tinggi dengan obat-obatan.

Perubahan gaya hidup yang teratur dapat menurunkan angka komplikasi hipertensi hingga 15%. Pola Pencegahan yang bisa kita praktikkan sendiri antara lain: 3 Berolahragalah secara teratur minimal 30 menit sehari atau 150 menit seminggu. Olah raga yang dapat dilakukan antara lain aerobik, jalan kaki atau lari, bersepeda, dan berenang.

Menjaga berat badan ideal dengan menerapkan pola hidup sehat dan mengatur pola makan atau menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan atau obesitas. Kebiasaan makan  sehat dengan mengonsumsi makanan seimbang, menghindari makanan padat gizi serta mengurangi seperti garam, lemak jenuh dan kolesterol.

Batasi asupan garam tidak lebih dari 1 sendok teh per hari. Kita juga harus berhati-hati atau membatasi makanan cepat saji  karena makanan ini sering kali memiliki kandungan garam yang cukup tinggi.

 Sebaiknya mengonsumsi buah-buahan segar, sayuran, ikan, dan menggunakan minyak zaitun.Kita juga bisa meminum kopi tanpa pemanis, teh hijau, atau teh hitam  Menghindari kebiasaan merokok dan terpapar asap rokok (perokok pasif) Menghindari minuman beralkohol Kita juga bisa rutin memeriksakan tekanan darah pada pembuluh darah arteri secara mandiri di rumah.

Namun, tetap disarankan untuk  rutin berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter spesialis jantung jika Anda memiliki riwayat atau faktor risiko hipertensi, karena gejala kondisinya meningkat.

Tekanan darah antara lain sakit kepala, nyeri dada, pusing, sesak napas, mual, muntah-muntah, penglihatan kabur, detak jantung tidak teratur, kondisi ini seringkali muncul ketika tekanan darah  mencapai ≥180/ ≥120 mmHg dan kondisi ini seringkali diperparah oleh hipertensi itu sendiri, sehingga penting untuk mengontrolnya sebelum gejala muncul.

 Apakah mencegah penyakti Hipertensi itu penting? Sebab hipertensi sendiri, selain menjadi penyebab utama kematian dini, juga menimbulkan banyak komplikasi yang menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, gagal ginjal kronis, dan fibrilasi atrium, serta kematian.

Keberhasilan pencegahan hipertensi dan keberhasilan pengendalian hipertensi memerlukan kerjasama antara pasien dan dokter atau kedisiplinan pasien dalam mengatur pola hidup sehat. Sebaiknya lakukan pencegahan terlebih dahulu sebelum mengobati.

Dikarenakan apabila hipertensi tidak segera diobati, maka bisa menyebabkan komplikasi yang fatal yaitu salah satunya bisa menyebabkan kematian secara mendadak. *Red


×
Berita Terbaru Update