![]() |
"Eks Striker Persis Solo Ranu Tri Sasongko ketika memperkuat tim Arema Malang"/Foto : Redaksi |
RADARDETIK.ID - Suporter Laskar Pasoepati yang menyukai sepak bola Solo, terutama mereka yang menyukai Persis Solo, pasti tidak asing dengan Ranu Tri Sasongko. Dia adalah salah satu legenda Laskar Sambernyawa yang masih hidup.
Pemain yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur, ini berkontribusi pada peningkatan Persis dari Divisi I ke Divisi Utama pada tahun 2006, ketika Persis menjadi juara II Divisi I. Peran striker yang pernah bermain untuk Timnas U-23 sangat penting. Selain mencetak gol, ia juga beberapa kali membantu pemain Persis lainnya mencetak gol.
Ranu pernah bermain untuk beberapa tim besar di Indonesia, termasuk Persis dan Arema Malang. Setelah memperkuat PSIR Rembang, ia pensiun pada 2016.
Ranu lama tidak muncul dari Solo sejak Sabtu (7/12/2019) hingga Kamis (19/12/2019). Namun, ia tidak berpartisipasi dalam pertandingan kali ini. Dia tiba di Solo untuk mengikuti pelatihan pelatih Lisensi C PSSI yang diadakan oleh Askot PSSI Kota Solo.
Padahal dia dulu terkenal dengan potongan rambut gondrong, penampilannya sekarang agak berbeda dari saat masih berseragam Persis. Rambutnya dipotong dengan rapi. Saya bekerja di Dispora Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, saat ini. Dalam wawancara dengan Solopos.com pada Kamis, dia menyatakan bahwa dia datang untuk memenuhi tugas dari Askab PSSI Pesisir Barat.
Selain menjadi abdi negara, Ranu juga menjadi pelatih Krui FC, tim lokal Pesisir Barat. Ia bertekad menggunakan pengetahuan yang ia pelajari di Solo untuk meningkatkan sepak bola Pesisir Barat.
Saya akan memberi tahu anak-anak muda Krui tentang sepak bola yang benar setelah kembali ke sana. Dia berharap sepak bola Pesisir Barat dan Lampung lebih baik dari sebelumnya. Ranu juga pergi ke Solo untuk mempersiapkan Krui FC untuk bermain di Liga 3 Indonesia. Tim itu akan memulai debutnya pada tahun 2020.
Yanis "Ucok" Budi Purwanto, mantan pemain Persis, juga mengikuti kelas tersebut. Sekarang mengelola SSB PSG Begajah, pria itu juga berkomitmen untuk meningkatkan sepak bola lokal. Selama kelas, Yanis sering berbicara dengan Ranu. Dia pikir Ranu adalah legenda Persis Solo yang masih hidup.
Saya sudah pensiun saat Ranu bermain, tapi kan saya sering melihatnya di lapangan. Pemain yang juga bermain sebagai striker tersebut mengatakan, "Sekarang kami bersama ambil kursus Lisensi C."